Senin, 03 Desember 2007

Pancaran matamu

Dibalik pancaran matamu
tersirat seutas tabir misteri
jatuh menggenggam puing-puing retak
membuatku hanyut dalam dekapan asmara
sesungguhnya
sebuah cahaya telah merasuk
dalam istana terdalam hatiku
mengukir sebuah prasasti
yang takkan mungkin lekang
yang takkan mungkin pudar
yang takkan mungkin hilang
tersapu buih-buih kehidupan
namun
mengapa kau masih saja diam
bisu tanpa kata
mungkin
bagimu aku hanyalah pion
yang hanya menurut pada perintah sang pecatur
mudah hanyut terbawa arus pualam binar
keegoisan....
padahal aku tak seperti itu
cintaku padamu
ialah sebuah untaian harapan
dan benih-benih kesucian
mendambamu hadir
mendekap keinginan
menerangi dalam gelapku
yang menyediakan sebilah bidang bahu
buatku bersandar
dalam sunyi.......
dalam hampa......
semoga
jalinan suci ini kau mengerti
seonggok duri yang mengalir dalam aliran darahku
yang kan tiba mengambil binar mata dan aliran nafasku
hingga ku luluh lantah
jauh terbang membumbung tinggi
kelapisan langit ketujuh
keterpaksaan....
aku hanya ingin ketulusan cintamu
cinta yang hadir dalam pelepah -pelepah daun pisang
yang menampung tetesan hujan
mengalir sederhana rasa
hingga kehadirannya begitu teramat bermakna
maka apabila cintamu hadir untukku
cintailah aku seadanya dalam aliran kepercayaan
menyonsong sebuah impian
hingga pahami sebentuk prasasti kasih sayang
dalam pualam pengorbanan
namun .............
jika getaran rasa itu tak terhujam untukku
aku mohon...
berilah seutas senyum tulusmu
hingga aku tenang dan damai
sebelum helai kalbu mematung dalam keabadian